Selasa, 10 November 2015

Kunjungan Koperasi

PENGALAMAN MENUJU KOPERASI

Dalam perjalanan menuju koperasi banyak hal yang saya alami, pertama saya terlambat bangun sehingga teman-teman saya sempat menunggu untuk pergi ke koperasi, setelah bangun pagi yang terlambat, ada hal yang lebih membuat saya kesal, saya berkumpul dengan kelompok saya yang lainnya di kampus E, saya pergi ke kampus menggunakan gojek. Dan ternyata ketika saya sudah sedang terburu-buru aplikasi gojek saya eror, semakin lama waktu yang terbuang, sehingga teman-teman saya juga sudah marah-marah. Akhirnya setelah sekitar 15 menit menunggu loadingnya aplikasi gojek tersebut, sayapun mendapatkan driver dan dapat pergi kekampus. Rumah saya di daerah kemang, Jakarta seatan jadi titik titik macet yang saya lalui ketika biasa pergi ke kampus adalah di daerah mampang/tendean, pancoran, dan lainnya. Sekitar 35 menit diperjalanan, akhirnya saya sampai dikampus dan segera menghubungi kelompok saya yang sudah menunggu. Setelah bertemu, kami langsung bergegas untuk pergi ke koperasi tujuan kami. Kami pergi ke koperasi Teratai Mandiri, yang menurut saya terletak tidak terlalu jauh dari kampus kami, kami pergi kesana naik angkot. Setelah sekitar5menit diangkot. Kami pun sampai dikoperasi




                                                                                                                                    


KOPERASI TERATAI MANDIRI

Sejarah Koperasi Teratai Mandiri
Pada tanggal 20 Mei 1984, di prekasai oleh Drs. Merdekansyah didirikan sebuah koperasi bernama Koperasi Teratai Mandiri yang beralamat di Jalan Akses UI Kelapa Dua Cimanggis, Depok. Awal didirikannya koperasi ini diberi nama Primer Koperasi Kepolisian Korps Brigade Mobil atau Primkoppol Korps Brimob. Tahun 1998 Koperasi Primkoppol Korps Brimob sah menjadi badan hukum, dengan nomor badan hukum 8107/BH/PAD/KWK No. 10/111-1998 melalui surat kepada kantor wilayah Departemen Koperasi provinsi Jawa Barat. Karena ada peraturan baru dari Kepolisian RI bahwa koperasi POLRI tidak boleh mengandung unsur nama POLRI, maka pada tanggal 18 Maret 2011 Primkoppol Korps Brimob diganti namanya menjadi Koperasi Teratai Mandiri.
Tujuan didirikannya Koperasi Teratai Mandiri adalah sebagai suatu lembaga yang membantu dan mempermudah anggotanya yaitu para anggota Brimob kota Depok dalam bentuk pinjaman usaha, jasa lelang, sewa tempat usaha secara mudah.
Koperasi Teratai termasuk Koperasi Parpol atau disebut Karpol. Koperasi Teratai merupakan Koperasi Terbaik diantara koperasi-koperasi lain dikarenakan koperasi ini terbuka untuk umum termasuk masyarakat yang ada disekitar koperasi. Koperasi ini hanya beranggotakan karyawan dan anggota Brimob setempat, sedangkan masyarakat luar belum bisa masuk ke dalam susunan anggota koperasi.

Pengurus dan Karyawan Koperasi Teratai Mandiri
Ketua                         : Bambang Winarno
Sekretaris                 : Firman Eka Chahya
Bendahara               : Anastasia Tri Basuki
Manager                   : Windi Lestari
Ka. Unit Jasa          : Dedi Hermansyah
Ka. Unit Toko        : Agus Supriyanto
Ka. Unit MM            : Kushadi
Ka. Unit SP               : Sutiyanto
Jumlah anggota sekitar 540 anggota dan karyawan kontrak sebanyak 28 orang.

Keuntungan
·         Keuntungan yang diperoleh Koperasi Teratai Mandiri adalah :
·         Membantu anggota
·         Mensejahterakan anggota

Hambatan
·       Setiap bidang usaha selalu memiliki hambatan dalam menjalankan usahanya tidak terkecuali Koperasi Teratai Mandiri, hambatan yang terjadi diantaranya adalah :
·        Bila ada anggota bersangkutan dan meninggal dunia, asuransi sebagai jaminan tersebut sulit dicairkan
·         Kurangnya SDM profesional

Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi oleh Koperasi Teratai Mandiri adalah :
·         Sumber daya manusia yang kurang memadai
·         Sarana dan prasarana
·         Dukungan instansi
·         Kepercayaan anggota
·         Perbedaan persepsi antara instansi dengan koperasi
·         Persaingan usaha yang dikarenakan ketidakfokusan

Pendapatan Koperasi
Target pendapatan Koperasi Teratai Mandiri tahun ini adalah sebesar Rp 3.100.000.000, dimana pada tahun-tahun sebelumnya pendapatan koperasi Brimob selalu meningkat. Misalnya, pada tahun 2009 hanya sebesar Rp 1.354.744.175 sedangkan pada tahun 2010 pendapatan koperasi sebesar Rp 2.353.785.201, pada tahun 2011 pendapatan koperasi meningkat lagi sebesar kurang lebih Rp 3.000.503.104.
Bidang Usaha
Koperasi Teratai memiliki 4 macam bidang usaha yaitu :
1.      Unit Simpan Pinjam
2.      Permodalan dari anggota
3.      Permodalan dari perbankan (modal gabungan) :

·         ü  Bank Mandiri           : Rp 4.000.000.000

·         ü  Bank BNI                   : Rp 25.000.000.000

·         ü  Bank BSM                 : Rp 23.400.000.000

·         ü  Bank BJBS                 : Rp 10.000.000.000

4.      Unit Mini Market (Tunai) dan Toko (Kredit)
Target  1,2 M dalam 1 tahun

Permodalan :
·         Anggota
·         Supplier
·         Konsinyasi

Konsumen :
·         Anggota
·         Umum

            Tujuan :
·         Meningkatkan pelayanan dan menyediakan berbagai perlengkapan anggota
·   Meningkatkan unit-unit usaha baik dalam pengadaan barang-barang persediaan dan pelayanan konsumen
·         Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan SDM market dalam peningkatan etos kerja

Unit Jasa
·         Bekerja sama dengan Dinas Pengadaan Barang dan Jasa
·         Penyediaan kendaraan bermotor
·         Kerjasama marketing perusahaan
·         Pembinaan pedagang
·         Penyewaan kios dan bangunan

Foto bersama Bapak Kepala Koperasi Teratai Mandiri:
foto diambil oleh: Dicky Putra dan Destika

contoh barang yang dijual di koperasi ini:





SUMBER:
Koperasi Teratai Mandiri, Korps Brimob Polri, Jl. Akses UI Cimanggis Kelapa dua Depok, Jawa Barat, Indonesia


Nama Kelompok:  - Aprilla Putrikasari (21214468)
                              - Berlianna Indah Permata (22214137)
                              - Dewi Ayu Agustia (22214868)
                              - Dewi Shinta Pratiwi (22214891)
                              - Destika Fizriani (22214785)
                              - Dicky Putra Sadewa (23214044)

Rabu, 07 Oktober 2015

PRINSIP-PRINSIP KOPERASI

TUGAS DEWI SHINTA PRATIWI {22214891} & DICKY PUTRA SADEWA {23214044}

Prinsip Koperasi menurut Munker

Menurut Hans H. Munkner ada 12 prinsip koperasi yakni sebagai berikut.

 Keanggotaan bersifat sukarela

 Keanggotaan terbuka

 Pengembangan anggota

 Identitas sebagai pemilik dan pelanggan

 Manajemen dan pengawasan dilakukan secara demokratis

 Koperasi sebagai kumpulan orang-orang

 Modal yang berkaitan dengan aspek sosial tidak dibagi

 Efisiensi ekonomi dari perusahaan koperasi

 Perkumpulan dengan sukarela

 Kebebasan dalam pengambilan keputusan dan penetapan tujuan

 Pendistribusian yang adil dan merata akan hasil-hasil ekonomi

 Pendidikan anggota

Prinsip Koperasi menurut Rochdale

Prinsip ini dipelopori oleh 28 koperasi konsumsi di Rochdale, Inggris (1944) dan menjadi acuan

bagi koperasi diseluruh dunia.

Adapun unsur-unsurnya sebagai berikut.

 Pengawasan secara demokratis

 Keanggotaan yang terbuka

 Bunga atas modal dibatasi

 Pembagian sisa hasil usaha (SHU) kepada anggota sesuai jasanya.

 Penjualan sepenuhnya dengan tunai

 Barang yang dijual harus asli dan tidak dipalsukan

 Menyelenggarakan pendidikan kepada anggotanya sesuai prinsip koperasi

 Netral terhadap politik dan agama

Prinsip Koperasi menurut Raiffeisen

Menurut Freidrich William Raiffeisen (1818-1888) , dari Jerman , prinsip koperasi adalah

sebagai berikut.

 Swadaya

 Daerah kerja terbatas

 SHU untuk cadangan

 Tanggung jawab anggota tidak terbatas

 Pengurus bekerja atas dasar kesukarelaan

 Usaha hanya kepada anggota

 Keanggotaan atas dasar watak, bukan uang

Prinsip Koperasi menurut Herman Schulze

Prinsip koperasi menurut Herman Schulze (1800-1883) adalah sebagai berikut.

 Swadaya

 Daerah kerja tak terbatas

 SHU untuk cadangan dan untuk dibagikan kepada anggota

 Tanggung jawab anggota terbatas

 Pengurus bekerja dengan mendapat imbalan

 Usaha tidak terbatas tidak hanya untuk anggota

 Prinsip Koperasi menurut ICA ( International Cooperative Alliance )

ICA didirikan pada tahun 1895 merupakan organisasi gerakan koperasi tertinggi di dunia. Sidang

ICA di Wina pada tahun 1966 merumuskan prinsip-prinsip koperasi sebagai berikut.

 Keanggotaan koperasi secara terbuka tanpa adanya pembatasan yang dibuat-buat

 Kepemimpinan yang demokrasi atas dasar satu orang satu suara

 Modal menerima bunga yang terbatas, itupun bila ada

 SHU dibagi 3 :

 Sebagian untuk cadangan

 Sebagian untuk masyarakat

 Sebagian untuk dibagikan kembali kepada anggota sesuai jasanya

 Semua koperasi harus melaksanakan pendidikan secara terus-menerus

 Gerakan koperasi harus melaksanakan kerja sama yang erat, baik di tingkat regional,

nasional, maupun internasional.

Prinsip Koperasi Indonesia Menurut UU No. 12 tahun 1967

Prinsip Koperasi Indonesia Menurut UU No. 12 tahun 1967 adalah sebagai berikut.

 Sifat keanggotaannya sukarela dan terbuka untuk setiap WNI

 Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pencerminan demokrasi dalam

koperasi.

 Pembagian SHU diatur menurut jasa masing-masing anggota

 Adanya pembatasan bunga atas modal

 Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat umumnya

 Usaha dan ketatalaksanaannya bersifat terbuka

 Swadaya, swakarya, dan swasembada sebagai pencerminan prinsip dasar percaya pada

diri sendiri.

 Prinsip Koperasi Indonesia Menurut UU No.25 tahun 1992

Prinsip Koperasi Indonesia Menurut UU No.25 tahun 1992 adalah sebagai berikut.

 Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka

 Pengelolaan dilakukan secara demokrasi

 Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa masing-masing

 Pemberian batas jas yang terbatas terhadap modal

 Kemandirian

 Pendidikan perkoperasian

 Kerja sama antar koperasi

SUMBER:
http://www.pengertianahli.com/2013/09/pengertian-koperasi-menurut-para-ahli.html
http://www.slideshare.net/Chaeraniirma/konsep-koperasisejarah-dan-aliran-koperasi-indonesia
http://www.apapengertianahli.com/2015/01/pengertian-koperasi-tujuan-fungsi-jenis-koperasi.html

Kamis, 30 April 2015

Tugas 8

I.                   KLASIFIKASI INDUSTRI

1.     Berdasarkan SK Menperin No 19 M/SK/1986
a.    Industri kimia dasar, yaitu industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi atau setengah jadi. Contoh : industri kertas, semen, pupuk, selulosa dan karet.
b.   Industri mesin dan logam dasar, yaitu industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku atau barang setengah jadi. Contoh : industri elektronika, mesin, pesawat terbang, perkakas, alat berat.
c.    Aneka industri, yaitu industri yang menghasilkan beragam kebutuhan konsumen. Contoh : industri pangan, tekstil, kimia dasar, aneka industri bahan bangunan.
d.   Kelompok industri kecil, yaitu industri dengan modal kecil atau peralatan yang masih sederhana. Contoh : industri rumah tangga.

2.    Berdasarkan Tempat Bahan Baku
a.    Industri ekstraktif, yaitu industri yang memperoleh bahan baku langsung dari alam.
b.   Industri nonekstraktif, yaitu industri yang memperoleh bahan baku dai industri lain.
c.    Industri fasilitataif, yaitu industri yang berupa pelayanan jasa kepada masyarakat.
3.    Berdasarkan Modal
a.    Industri padat modal, yaitu industri dengan modal besar dan banyak menggunakan tenaga mesin.
b.   Industri padat karya, yaitu industri yang memerlukan banyak tenaga manusia.
4.   Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja
a.    Industri rumah tangga, yaitu industri yang karyawannya < 5 orang.
b.   Industri kecil, yaitu industri yang karyawannya 5-19 orang.
c.    Industri sedang/menengah, yaitu industri yang karyawannya 20-99 orang.
d.   Industri besar, yaitu industri yang karyawannya > 100 orang.
5.    Berdasarkan Lokasi Unit Usaha
a.    Market oriented Industry, yaitu industri yang berorientasi pada pasar (konsumen).
b.   Power oriented industry, yaitu industri yang berorientasi pada tenaga kerja.
c.    Supply oriented industry, yaitu industri yang berorientasi pada tempat pengolahan.
d.   Raw material oriented industry, yaitu industri yang berorientasi pada bahan baku.
e.    Footloose oriented industry,  yaitu industri yang tidak berorientasi pada hal-hal tersebut di atas.
6.   Berdasarkan Tahapan Proses Produksinya
a.    Industri hulu, yaitu industri yang mengolah bahan mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi.
b.   Industri hilir, yaitu industri yang mengolah bahan setengah jadi menjadi barang jadi.
7.    Berdasarkan Produktifitas Perorangan
a.    Industri Primer, yaitu industri yang menghasilkan barang-barang tanpa pengolahan lebih lanjut.
b.   Industri Sekunder, yaitu industri yang menghasilkan barang-barang yang membutuhkan pengolahan lebih lanjut
c.    Industri Tersier, yaitu industri yang bergerak di bidang jasa.
d.   Industri Kwartier, yaitu industri jasa yang berbasis teknologi tinggi.
8.   Berdasarkan Pengelolaannya
a.    Industri rakyat, yaitu industri yang diusahakan oleh rakyat.
b.   Industri negara, yaitu industri yang diusahakan oleh negara dan umumnya merupakan BUMN.
9.   Berdasarkan Asal Modal
a.    PMPD (Penanaman Modal Dalam Negeri), yaitu industri yang modal keseluruhan berasal dari penanaman modal dalam negeri oleh pemerintah atau pengusaha nasional.
b.   PMA (Penanaman Modal Asing), yaitu industri yang modal keseluruhan berasal dari penanaman modal asing.
c.    Patungan (Joint Venture), yaitu industri kerjasama antara swasta nasional dengan swasta asing.
10.Berdasarkan Hasil Produksi
a.    Industri berat, yaitu industri yang menghasilkan mesin dan alat produksi.
b.   Industri ringan, yaitu industri yang menghasilkan barang jadi atau barang yang siap pakai dan langsung dikonsumsi oleh masyarakat.
11.  Berdasarkan Bahan Dasar
a.    Industri campuran, yaitu industri yang memproduksi lebih dari satu barang.
b.   Industri trafik, yaitu industri yang seluruh bahan mentahnya diperoleh dari impor.
c.    Industri konveksi, yaitu industri yang membuat pakaian jadi.
d.   Industri perakitan (assembling), yaitu industri yang kegiatannya merakit beberapa komponen menjadi barang jadi.
12. Berdasarkan Pemasarannya
a. Industri lokal (nonbasic), yaitu industri yang produknya hanya dipasarkan di dalam negeri.
b.   Industri dasar (basic), yaitu industri yang hasilnya dipasarkan di dalam maupun di luar negeri.
13. Berdasarkan Bahan Mentah
a.    Industri agraris, yaitu industri yang bahan mentahnya berasal dari hasil agraria.
b.   Industri nonagraris, yaitu industri yang bahan mentahnya berasal dari hasil tambang.

II.                MENINGKATKAN DAYA SAING INDUSTRI
Menurut saya meningkatkan daya saing industry di Negara kita bias dengan cara membuka Fashion atau Pameran Made in Indonesia. Serta mengikut sertakan Indonesia dalam kompetisi kompetisi bergengsi yang memicu industry di Indonesia terus mengembakankan produknya atau daya saingnya. Semakin banyak atau semakin seringnya Indonesia mengikuti kompetesi atau mengadakan pameran-pameran saya rasa itu cukup mendongkrak semangat industry kita agar terus berkembang.
III.             SEKTOR INDUSTRI YANG MEMBERIKAN KONSTRIBUSI
Menurut saya sector industry yang cukup memberikan konribusi bagi Indonesia ialah sektor industry kelapa sawit.
Industry kelapa sawit diindonesia menurut saya merupakan salah satu industry yang cukup besar kontribusinya bagi Indonesia. Industry kelapa sawit sudah menembus perdangan internasional. Artinya kualitas dari kelapa sawit yang dihasilkan oleh Indonesia cukup bagus, hingga dapat menembus pasar internasional. Hal ini membuat Indonesia mendapatkan permintaan kelapa sawit yang melimpah, dan terus melakukan ekspor kelapa sawit. Menurut saya hal ini dapat memajukan perkembangan ekonomi di Indonesia.
Hal-hal diatas saya katakan hanya menurut pendapat saya saja, terimakasih


Tugas 7

1.  Pengertian perdagangan antar negara

Perdagangan antar negara merupakan proses tukar menukar barang atau jasa antara negara yang satu dengan negara yang lain. Perdagangan antar negara sangat dibutuhkan baik oleh negara yang sudah maju maupun negara yang sedang berkembang karena hal itu akan dapat mempercepat proses pembangunannya. Namun walaupun begitu kadang-kadang perdagangan antar negara menemui hambatan-hambatan, mungkin salah satu negara menerapkan bea yang tinggi, menjalankan politik proteksi, kuota atau mungkin menyalahi aturan-aturan dalam WTO.

Bagi suatu negara yang melakukan perdagangan ke luar negeri jauh lebih menguntungkan apabila dibandingkan dengan negara lain yang hanya menjalankan perdagangan dalam negeri. Perdagangan ke luar negeri akan memberikan devisa dan juga dapat memperluas daerah pemasaran, semua itu pada akhirnya dapat menambah pendapatan suatu negara.

Pada dasarnya perdagangan antar negara meliputi 2 hal:
1. ekspor
2. impor

Ekspor
Ekspor adalah semua kegiatan memasarkan barang-barang dalam negeri ke luar negeri.
Contoh: Indonesia mengekspor dua jenis komoditas, yaitu migas dan non migas. Migas contohnya seperti minyak bumi dan gas alam. Non migas contohnya seperti hasil pertanian, kerajinan, industri, dan lain-lain.

Impor
Impor adalah kegiatan mendatangkan atau memasukkan barang-barang dari luar negeri. Secara umum barang-barang impor dapat diklasifikasikan menjadi 3 golongan:
a. Barang konsumsi, seperti televisi, AC, mobil, pakaian, dan sebagainya.
b. Bahan baku dan bahan penolong, seperti kapas, benang, dan sebagainya.
c. Barang modal, seperti mesin-mesin, kereta api, kapal laut, dan sebagainya.
2.  A. Hambatan Tarif
 Tarif adalah suatu nilai tertentu yang dibebankan kepada suatu komoditi luar negeri tertentu yang akan memasuki suatu negara (komoditi impor). Tarif sendiri ditentukan dengan jumlah yang berbeda untuk masing-masing komoditi impor. Secara garis besar bentuk penetapan tarif ada dua jenis, yakni :
– Tarif Ad-volarem, yakni tarif besar kecilnya ditetapkan berdasarkan prosentase tertentu dari nilai komoditi yang diimpor. Misalnya, jika tarif untuk komoditi impor komponen mobil adalah 50%, maka jika ada komponen mobil masuk seharga $ 1000 maka tarifnya adalah sebesar $ 500. Akibatnya harga komponen mobil tersebut sekarang menjadi $ 1500.
– Tarif Spesifik, yakni tarif yang besar kecilnya didasarkan pada nilai yang tetap untuk setiap jumlah komoditi impor tertentu. Sebagai contoh, setiap komoditi impor seberat 1 ton akan dikenakan tarif senilai $ 500. Jika kita bandingkan dengan jenis tarif yang pertama maka terdapat perbedaan yang menyolok, yakni besarnya tarif akan sama meskipun nilai komoditi yang diimpor tidak sama, karena 1 ton komoditi impor tersebut bisa saja nilainya $ 5000, yang jika digunakan tarif ad-volarem akan dikenai tarif sebesar $ 2500 ( lebih besar dari tarif spesifiknya yang hanya $ 500 ). Di dalam perekonomian Indonesia sendiri tarif masih menjadi salah satu sumber pendapatan negara dan sebagai alat proteksi industri dalam negeri yang cukup ampuh, meskipun mulai dicoba untuk dikurangi searah dengan persiapan era perdagangan bebas yang segera akan berlaku di tahun 2000-an.

finish
Jika kita perhatikan dalam gambar di atas, grafik tersebut adalah merupakan gambaran proses terjadinya dan cara bekerjanya tarif bagai perekonomian Indonesia. Garis D adalah mewakili permintaan masyarakat Indonesia terhadap komoditi asing (impor). Garis S dan pergeserannya S’ dan S” adalah mewakili penawaran komoditi impor oleh eksportir asing. Pada proses pertama sebelum terjadi perdagangan antar negara posisi keseimbangan harga dan jumlah yang ditransaksikan adalah sebesar Po untuk harga dan Qo untuk komoditinya. Setelah terjadi transaksi perdagangan misalkan impor komponen kendaraan dari Amerika meningkat, maka persediaan/penawaran komoditi impor meningkat yang menyebabkan garis S bergeser menjadi S’. Dari kejadian ini sesuai hukum permintaan harga keseimbangan akan turn menjadi P1, sedangkan jumlah komoditi keseimbangannya meningkat menjadi lebih banyak, yakni sebesar Q1. Hal ini tentu akan merugikan industri dalam negeri jika tidak dikenakan tarif, sehingga jumlah impor menjadi berkurang dan garis penawaran S’ akan bergeser ke kiri menjadi S”, dengan harga keseimbangan P2 dan jumlah keseimbangan Q3.
Dari peristiwa transaksi luar negeri dan pengenaan tarif tersebut dapat disimpulkan :
– Tidak adanya tarif menjadikan komoditi impor yang masuk ke Indonesia menjadi bertambah banyak sehingga harganya turun (menjadi lebih murah), akibatnya masyarakat lebih menyukai produk tersebut. Hal ini berakibat produksi/penawaran produk sejenis dari industri dalam negeri merosot tajam menjadi hanya sebesar Q2 saja, sesuatu hal yang merugikan. Dengan kata lain industri nasional hanya mampu dan memiliki kontribusi sebesar Q2 saja dari seluruh kebutuhan komponen kendaraan di Indonesia.
– Kebijaksanaan tarif menjadikan keadaan pada kesimpulan pertama menjadi lebih baik, hal ini dibuktikan dengan naiknya produksi nasional yang dipergunakan menjadi lebih besar yakni sebesar Q4 (jauh lebih baik dari sebelum adanya tarif).
B. Hambatan Quota

Quota termasuk jenis hambatan perdagangan luar negeri yang lazim dan sering diterapkan oleh suatu negara untuk membatasi masukkan komoditi impor ke negaranya. Quota sendiri dapat diartikan sebagai tindakan pemerintah suatu negara dengan menentukan batas maksimal suatu komoditi impor yang boleh masuk ke negara tersebut. Seperti halnya tarif, tindakan quota ini tentu tidak akan menyenangkan bagi negara peng-ekspornya. Indonesia sendiri pernah menghadapi kuota impor yang diterapkan oleh sistem perekonomian Amerika.

C. Hambatan Dumping

Meskipun karakteristiknya tidak seperti Tarif dan Quota, namun dumping sering menjadi suatu masalah bagi suatu negara dalam proses perdagangan luar negerinya, seperti yang dialami baru-baru ini (akhir 1996). Dimana industri sepeda Indonesia dituduh melakukan politik dumping. Dumping sendiri diartikan sebagai suatu tindakan dalam menetapkan harga yang lebih murah di luar negeri dibanding harga di dalam negeri untuk produk yang sama

D. Hambatan Embargo
Sejarah membuktikan bahwa suatu negara yang karena tindakannya dianggap melanggar hak asasi manusia, melanggar wilayah kekuasaan suatu negara, akan menerima/ dikenakan sanksi ekonomi oleh negara yang lain (PBB). Contoh yang masih hangat ditekinga adalah kasus Intervensi Irak, kasus Libia , dan masih banyak lagi. Akibat dari hambatan yang terakhir ini biasanya lebih buruk dan meluas bagi masyarakat yang terkena sanksi ekonomi dari pada akibat yang ditimbulkan oleh hambatan-hambatan perdangangan lainnya.

sumber : http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/perekonomian_indonesia/bab6-peran_sektor_luar_negeri_pada_perekonomian_indonesia.pdf

3.  Mengapa Pemerintah menerapkan hambatan perdagangan di Indonesia?

Menurut saya banyak alas an mengapa pemerintah menerapkan hambatan dalam perdagangan. Contoh, dari hambatan quota dan tariff dilakukan agar pendapatan Negara di sector luar negeri meningkat, diterapkan juga untuk melindungi industry dalam negeri yang masih dalam taraf berkembang. Hambatan dumping diterapkan untuk memacu perkembangan ekspor lewat kenaikan permintaan dikarenakan harga yang cukup murah.  Meskipun hal ini awalnya akan menyebabkan kerugian akibat menjual dengan harga murah, namun dalam waktu kedepan akan mendapatkan keuntungan akibat dari tingginya permintaan dan akan menutupi kerugian diawal tadi. Sedangkan embargo/sanksi ekonomi diterapkan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan HAM, politik, dan lain sebagainya. Serta dengan diterapkannya hambatan ini, bagi Negara yang pernah mendapat sanksi diharapkan akan berusaha memperbaiki kesalahannya.

TUGAS 6

1)      A. apakah dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi Negara dapat dikatakan makmur?
Menurut saya pertumbuhan ekonomi yang tinggi belum tentu membuat rakyat mendapatkan kemakmuran. Contohnya Indonesia mungkin dapat dibilang Indonesia merupakan Negara yang sering dipuji karna pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi namun kita masih memiliki beberapa masalah seperti penyalahgunaan anggaran publik yang terjadi di tingkat pusat maupun daerah. Serta maraknya korupsi di Indonesia. Hal ini menghambat kemakmuran rakyat. Seperti definisinya kata kemakmuran rakyat itu berarti sebuah kondisi dimana kebutuhan dasar rakyat telah terpenuhi dan rakyat merasa puas akan hal tersebut. Tapi menurut saya diIndonesia tidak. Negara mungkin bisa mempunyai ekonomi yang terus menerus bertambah tinggi. Tapi hal ini tidak sampai kepada rakyat. Masih banyak rakyat yang hidup dibawah garis kemiskinan. (hal ini saya katakana hanya menurut pandangan atau pendapat saya saja. Maaf bila ada yang tidak berkenan. Terimakasih)
B. menurut saya pertumbuhah ekonomi yang tinggi tidak menjamin bahwa rakyat mendapatkan kesejahteraan. Masih banyak masalah yang menghalangin terciptanya kesejahteraan, contohnya ialah kesenjangan social, kemiskinan danlain sebagainya, menurut saya pertumbuhan ekonomi di Indonesia mungkin cukup tinggi tapi masyarakat tetap banyak yang belum sejahtera.

2)      Pada saat ini jumlah populasi manusia di dunia meningkat pesat dihitung dari tahun-tahun sebelumnya. Peningkatan jumlah populasi ini juga ternyata memengaruhi berbagai aspek seperti  pembangunan ekonomi di negara-negara di berbagai belahan di dunia sebagai contoh yang konkrit saat ini. Pembangunan ekonomi akibat pertumbuhan penduduk ini memberi dampak yang berbeda-beda terhadap negara maju dan negara terbelakang serta berbagai aspek yang ditinjau terhadapnya terutama masalah standar kehidupan.
Pertumbuhan penduduk di negara maju memberikan dampak yang positif. Hal ini bisa diambil contoh dari Eropa barat yang ternyata pertumbuhan penduduknya justru mempercepat proses industrialisasi. Pertumbuhan penduduk membantu ekonomi negara tersebut karena mereka sudah makmur, mempunyai modal melimpah sedangkan buruhnya kurang. Di negara seperti itu, kurva penawaran buruh pada sector industry bersifat elastis sehingga tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi bagaimanapun justru akan menaikkan produktivitas. Kenyataannya kenaikan jumlah penduduk menghasilkan kenaikan GNP (Gross National Product) yang lebih tinggi ketimbang sekedar proporsional.
Akan tetapi, pada negara terbelakang pertumbuhan penduduk ini memberikan dampak yang menghambat pembangunan ekonomi karena kondisi yang berlaku sangatlah berbeda dengan kondisi pada negara maju. Ekonomi  pada negara terbelakang misikin, modal-modal di negara ini juga kurang, sedangkan buruhnya melimpah. Pertumbuhan penduduk yang cepat juga memperberat tekanan pada lahan dan mengakibatkan pengangguran. Belum lagi masalah penyediaan pangan yang sangat banyak. Bahkan kebutuhan untuk menyediakan prasarana kepada rakyat cenderung mengalihkan pengeluaran negara dari aktiva produktif.
Penduduk dan standar kehidupan. Hal ini merupakan salah satu factor yang berpengaruh dalam pembangunnan ekomi dikarenakan hal ini berkaitan dengan pendapatan per kapita yang nantinya akan menentukan standar hidup seseorang. Penduduk yang meningkat dengan cepat menyebabkan permkintaan akan sandang, pangan dan papan dan sebagainya menjadi meningkat.tetapi penawaran barang-barang ini tidak dapat ditingkatkan dalam jangka waktu pendek lantaran kuranganya factor pendukung seperti bahan mentah, buruh terlatih, modal dan sebagainya. Biaya dan harga barang-barang tersebut naik, sehingga biaya hidup rakyat menjadi lebih mahal. Akibatnya standar kehidupan yang sudah rendah itu menjadi makin rendah. Kemiskinan membiakkan bilangan besar anak-anak yang justru semakin memperburuk standar kehidupan penduduk. Lingkaran setan antara kemiskinan dan standar kehidupan yang  rendah ini berjalan terus semakin membelit. Akan tetapi menurut Hirschman, “Tekanan penduduk pada standar kehidupan melahirkan tekanan balik, d.h.i melahirkan kegiatan yang dirancang untuk mempertahankan lingkungannya dan untk mengorganisasikan ddirinya sendiri menjadi semakin baik”. Colin Clark juga mengatakan hal yang sama bahwa pertumbuhan penduduk membawa kesulitan ekonomi bagi masyarakat yang hidup dengan metode tradisional; tetapi dengan tenaga yang cukup kuat masyarakat mampu mengubah metode mereka, dan dalam jangka panjang akan beralih menjadi masyarakat yang jauh lebih maju dan produktuf. Kita tidak setuju dengan pendapat Hirschman dan Colin Clark bahwa tekanan penduduk yang menyebabkan menurunnya standar kehidupan mereka. Tidak ada bukti yang mendukung pandangan tersebut terutama dalam kaitannya dengan negara terbelakang. Jadi akibat pertumbuhan penduduk adalah menurunkan standar kehidupan.
Dari hal-hal yang telah dibahas diatas kita dapat menyimpulkan bahwa pertumbuhan penduduk merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam pembangunan ekonomi. Pertumbuhan penduduk ini juga memberika masing-masing dampak yang ditimbulkan apabila hal tersebut terjadi di negara berkembang/ terbelakang dan di negara maju. (sumber: http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2014/12/31/pertumbuhan-penduduk-dan-pembangunan-ekonomi-pada-standar-kehidupan-713718.html)
3)  -Sifat-sifat pertumbuhan ekonomi:
1.      Suatu proses

Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses, artinya pembangunan ekonomi itu berlangsung berlangsung secara terus-menerus bukan merupakan kegiatan yang sifatnya insidental ( tidak sengaja).


2. Usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita


Dikatakan terjadi pembangunan ekonomi jika terjadi kenaikan dalam hal pendapatan per kapita, karena kenaikan pendapatan kenaikan per kapita itu  merupakan cerminan terjadinya kesejahteraan ekonomi masyarakat.


3.Kenaikan pendapatan per kapita berlangsung dalam jangka panjang


Pendapatan per kapita secara rata-rata meningkat dari tahun ke tahun. Namun, hal tersebut bukan berarti bahwa pendaptan per kapita harus mengalami kenaikan secara terus-menerus, tetapi pada suatu waktu tertentu dapat turun, namun turunnya tidak terlalu besar.


4. Kenaikan pendapatan per kapita diikuti dengan terjadinya perubahan teknologi atau kelembagaan.


Maksudnya, dikatakan terjadi pembanguna ekonomi bukan saja berarti peningkatan pendapatan per kapita, namun kenaikan pendapatan per kapita juga harus diikuti dengan terjadinya perubahan teknologi. Misalnya di sektor pertanian, yang dulunya pengolahan lahan dengan menggunakan tenaga hewan, sekarang berganti meggunkana traktor
-Factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi:
Ada beberapa faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, namun pada hakikatnya faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu faktor ekonomi dan faktor nonekonomi.

Faktor ekonomi yang memengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi diantaranya adalah sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, dan keahlian atau kewirausahaan.


Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat memengaruhi pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi. Sementara itu, keahlian dan kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses produksi).


Sumber daya manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan nasional melalui jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk menentukan seberapa besar produktivitas yang ada.


Sementara itu, sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.


Faktor nonekonomi mencakup kondisi sosial kultur yang ada di masyarakat, keadaan politik, kelembagaan, dan sistem yang berkembang dan berlaku.


Dampak Positif Pembangunan Ekonomi


1. Melalui pembangunan ekonomi, pelaksanaan kegiatan perekonomian akan berjalan lebih lancar dan mampu mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.


2. Adanya pembangunan ekonomi dimungkinkan terciptanya lapangan pekerjaan yang dibutuhkan  oleh masyarakat, dengan demikian akan mengurangi pengangguran.


3. Terciptanya lapangan pekerjaan akibat adanya pembangunan ekonomi secara langsung bisa memperbaiki tingkat pendapatan nasional.


4. Melalui pembangunan ekonomi dimungkinkan adanya perubahan struktur perekonomian dari struktur ekonomi agraris menjadi struktur ekonomi industri, sehingga kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh negara akan semakin beragam dan dinamis.


5. Pembangunan ekonomi menuntut peningkatan kualitas SDM sehingga dalam hal ini,       dimungkinkan ilmu pengetahuan dan teknologi akan berkembang dengan pesat. Dengan demikian, akan makin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


Dampak Negatif Pembangunan Ekonomi


1. Adanya pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan baik mengakibatkan adanya kerusakan lingkungan hidup.


2. Industrialisasi mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian.


3. hilangnya habitat alam baik hayati atau hewani

(sumber: http://awalilmu.blogspot.com/2015/02/pengertian-pembangunan-ekonomi-lengkap.html)